Entah Nekat Atau Bodoh, Ribuan Warga Malah Mudik Dari Jakarta - Belarak Ndeso
Headlines News :
Home » » Entah Nekat Atau Bodoh, Ribuan Warga Malah Mudik Dari Jakarta

Entah Nekat Atau Bodoh, Ribuan Warga Malah Mudik Dari Jakarta

Written By BELARAK NDESO on Saturday, March 28, 2020 | 9:31:00 PM


Entah Nekat Atau Bodoh, Ribuan Warga Malah Mudik Dari Jakarta
Mendorong dah kalau jadi pemerintah. Agar-agar Diimbau melakukan jarak sosial, nyatanya masih banyak yang abai dan ikut sambil nongkrong dan bersenda gurau. Diimbau agar tetap dirumah, kaki terasa gatal dan jalan-jalan menuju tempat wisata. Anak sekolah diliburkan agar tidak ke mana-mana, malah ada yang kedapatan utama di warnet.
Semua ini mereka artikan dengan liburan yang sebenarnya dan kebebasan. Merdeka, mungkin mereka berpikir begitu.
Sementara penyebaran virus corona atau di Indonesia semakin hari kian meluas, dan salah satu penyebabnya karena tindakan salah kaprah yang dilakukan masyarakat Indonesia. Jika tidak salah, sebarkan kian luas saat acara keagamaan, yang akhirnya makin meluas.
Dan yang paling tidak masuk akal adalah, bahkan ada yang memanfaatkan momen libura ini untuk mudik.
Tak tahukah mereka bahaya yang bisa mengintai mereka?
Jumlah Orang Dalam Pengawasan (ODP) virus corona di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat bertambah menjadi 1,807 orang. Penambahan ini terjadi karena warga asal Sumedang pulang kampung atau mudik dari tempat mereka bekerja di wilayah Jabodetabek.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, isolasi lokal kewilayahan ini diberlakukan di Kecamatan Sumedang Selatan, dengan melibatkan satu warga positif Covid-19, dan kini sedang melakukan isolasi di RSUD Sumedang.
Dan yang lebih parah lagi adalah, jumlah pemudik yang datang ke Terminal Induk Giri Adipura, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Jumlah kedatangan penumpang dari DKI Jakarta dan sekitarnya di Terminal Induk Giri Adipura dalam sepekan terakhir sedang ditingkatkan.
Menurut data dari NetralNews.com, kedatangan bus dari Jabodetabek pada 15 Maret, jumlah penumpang 1,364 orang. Kedatangan penumpang dari Jakarta pada tanggal 16 Maret, jumlah penumpang 1,401 orang. Tanggal 17 Maret ada jumlah penumpang sebanyak 1.422 orang. Lalu pada tanggal 18 Maret ada jumlah penumpang 1.404. Tanggal 19 Maret ada 118 bus dengan jumlah penumpang 1,797 orang. Pada tanggal 20 Maret jumlah penumpang 2.124 orang. Tanggal 21 Maret, jumlah penumpang 2.003. Tanggal 22 Maret, jumlah penumpang 2.625 orang.NetralBerita com , kedatangan bus dari Jabodetabek pada 15 Maret, jumlah penumpang 1,364 orang. Kedatangan penumpang dari Jakarta pada tanggal 16 Maret, jumlah penumpang 1,401 orang. Tanggal 17 Maret ada jumlah penumpang sebanyak 1.422 orang. Lalu pada tanggal 18 Maret ada jumlah penumpang 1.404. Tanggal 19 Maret ada 118 bus dengan jumlah penumpang 1,797 orang. Pada tanggal 20 Maret jumlah penumpang 2.124 orang. Tanggal 21 Maret, jumlah penumpang 2.003. Tanggal 22 Maret, jumlah penumpang 2.625 orang.
Selama hari ini, jumlah total penumpang adalah 14.140 orang.
14 ribu orang mudik, dan pastinya terus bertambah. Dan itu baru satu daerah, kita belum bicara soal warga lumpurik ke daerah-daerah lain karena Jakarta adalah miniaturnya Indonesia, dihuni oleh warga dari berbagai kota, di berbagai pulau di Indonesia.
Kalau kita paham akan penularan wabah corona, sebenarnya ini cukup realistis sih. Lebih lanjut antar antar penumpang pasti melewati saat di terminal dan di dalam bus. Potensi sebarannya bisa semakin parah dan meluas jika tidak diambil langkah yang lebih tegas.
Apalagi ada yang membawa anak-anak yang diliburkan sekolah dan UN pun ditiadakan. Aji mumpung, sekalian pulang saja. Kapan lagi bisa mudik panjang, kan? Pemikiran bodoh dan egois. Jika Anda membuat mereka terkan salahkan mereka.
Entah mereka ini bodoh karena tidak paham dan bandel tidak mau mencari informasi terkait wabah corona, atau memang mereka ini mirip-mirip orang yang cuek dan tak peduli. Jika tidak menguntungkan ya syukurlah. Kalau bisa ya pun mau gimana lagi, semuanya dipasrahkan ke Tuhan. Kalau pun, maaf, mati ya semua sudah ditakdirkan. Untuk apa ditangisi. Haduhh, parah bin rusak bin bodoh.
Itulah Alasan, menurut saya, alasan pemerintah tidak akan berlakukan penguncian total. Tidak akan bisa setuju sebagian besar yang memang tidak ada otaknya. Yang sok gaya. Yang sokagukan dan tidak takut wabah. Harus menggunakan yang mewakili dan berwenang, dinyatakan tanpa melihat bulu. Melanggar langsung diangkut dan dipindahkan. Ini juga tidak mungkin, kan?
Kelakuan bodoh seperti ini sangat awet dan tahan lama, tapi merugikan orang lain di saat suka ini. Bertindak seolah tidak terjadi apa-apa, bisnis seperti biasa. Bicara soal corona, tapi jarak lawan bicara cuma dua jengkal. Entah mereka ini bodoh atau memang lugu, saya tak tahu. Yang jelas, potensi sebaran wabah bisa makin meluas dan makin banyak. Jangan heran jika jumlah penderita akan terus bertambah jika seperti ini terus.

Bagaimana menurut Anda?


https://seword.com/politik/entah-nekat-atau-bodoh-ribuan-warga-malah-mudik-0fQD9f8CWz
https://www.netralnews.com/peristiwa/read/207493/parah-odp-corona-bertambah-melonjak-ribuan-warga-jakarta-libur-malah-mudik
Share this article :

0 comments:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | RoNy Template | RoNy ConfideNt
Proudly powered by RoNy ConfideNt
Copyright © 2017. Belarak Ndeso - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by RoNy ConfideNt